Emha Ainun Nadjib
Sumber Wikipedia
Emha Ainun Nadjib (lahir di Djombang, Jawa Timur, 27
Mei 1953; umur 57 tahun) adalah seorang tokoh intelektual yang
mengusung nafas Islami diIndonesia. Ia merupakan anak keempat dari 15
bersaudara. Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sebelumnya dia pernah ‘diusir’
dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena melakukan ‘demo’ melawan
pemerintah pada pertengahan tahun ketiga studinya, kemudian pindah
ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I. Istrinya yang sekarang, Novia
Kolopaking, dikenal sebagai seniman film, panggung, serta penyanyi.
Lima tahun hidup menggelandang
di Malioboro, Yogyakarta antara 1970-1975 ketika belajar sastra kepada
guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi, seorang sufi yang hidupnya
misterius dan sangat mempengaruhi perjalanan Emha.
Selain itu ia juga pernah
mengikuti lokakarya teater di Filipina (1980), International Writing
Program di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1984), Festival Penyair
Internasional di Rotterdam, Belanda (1984) dan Festival Horizonte III
di Berlin Barat, Jerman (1985).
Dalam kesehariannya, Emha terjun langsung di masyarakat dan melakukan
aktivitas-aktivitas yang merangkum dan memadukan
dinamika kesenian,agama, pendidikan politik, sinergi ekonomi guna
menumbuhkan potensialitas rakyat. Di samping aktivitas rutin bulanan
dengan komunitas MasyarakatPadhang mBulan, ia juga berkeliling ke
berbagai wilayah nusantara, rata-rata 10-15 kali per bulan bersama Musik
Kiai Kanjeng, dan rata-rata 40-50 acara massal yang umumnya dilakukan
di area luar gedung. Selain itu ia juga menyelenggarakan acara Kenduri
Cinta sejak tahun 1990-an yang dilaksanakan diTaman Ismail Marzuki.
Kenduri Cinta adalah forum silaturahmi budaya dan kemanusiaan yang
dikemas sangat terbuka, nonpartisan, ringan dan dibalut dalam gelar
kesenian lintas genre.
Dalam pertemuan-pertemuan sosial itu ia melakukan berbagai
dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda
perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan
solusi-solusi masalah masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar